Skip to main content

Cinta Dalam Cerita

Sejak aku mengenalmu,
seperti bijih besi bertemu magnet, aku selalu tertarik jika ada kamu
entah siapa yang kutub utara dan kutub selatan, itu tidak terlalu penting
yang paling penting adalah kebersamaan kita
Kamu memberi sesuatu yang berarti, memberi sesuatu yang baru, dan memberi warna kehidupan yang beraneka dalam hidupku
tidak hanya itu, kamu memberi kasih, sayang, dan cinta
sampai-sampai mengubah pandanganku tentang laki-laki
tidak semua laki-laki itu sama, misalnya..kamu
Kamu pintar, riang, dan menyenangkan
selalu bisa menjawab apa yang aku tanyakan
bertanya, menjawab, meminta, memberi, itulah kita
oh..sebenarnya terlalu indah hubungan ini

“Kamu memang tidak tahu.. aku selalu bercerita pada semua orang tentangmu, seorang laki-laki baik hati yang penuh dengan kasih dan cinta dalam kisah beberapa waktu lalu yang tidak pernah menyisakan kelam, sedikitpun…”

  30 July 2011 | 21:23

rewrite dari akun http://www.kompasiana.com/kompasiana.dewantinurcahyani.com

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesunyian Diam

Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono Entah akan sampai kapan, bahkan kini sudah tiba di bulan Juni Perempuan itu terus berunding dengan perasaannya sendiri Masih tawar-menawar takdir yang mungkin masih berstatus nasib Ia terus mengirim pesan dan meninggalkan beberapa panggilan padamu Sementara jauh di sana kamu hanya berupa sepi Tak jarang perempuan itu menghaturkan doa Pikirnya, itu cara merengkuhmu dari jauh Namun justru semakin menjebaknya dalam lengang Hingga saat ini ia masih tetap memendam dalam Apa tak jua kamu rasa ia berharap? Perempuan itu meratap, harap-harap cemas Wajahnya murung lebih gelap dari mendung Menunggu, menjaga, menanti balasan darimu Hatinya terlunta, tapi lidahnya kelu Namun, ia tak juga mampu untuk satu hal itu "Aku mencintaimu", kalimat yang hanya mampu berkecamuk dalam hatinya Ketika sampai di kerongkongan, yang keluar hanya parau Tak pelak, kalimat itu berubah menjadi tangis Memecah kesunyian di dini hari yang abadi. ...

Tidak Mau(nya) Tidak

Da hulu kamu, kini (masih) kamu Harusnya kenangan masa lalu itu membatu Harusnya kamu hanya sebutir debu yang tinggal disapu Harusnya seperti itu, mauku!!! Namun keadaan nyata memaksa untu k mau tidak mau Sehingga peristiwa berulang beberapa kali waktu Beberapa kali kamu hilang Beberapa kali kamu datang Beberapa kali kamu terbang Beberapa kali kamu pulang Beberapa kali berulang tanpa diundang Meski dalam logika kumenolak, kepada perasaanku kian mendesa k Bagaimana lagi caraku untuk mengelak??? Sedang di sepanjang jalan yang telah k ita lalui, terlalu banyak jejak kita berserak Tidak namun iya, kenyataannya kamu (masih) menang telak!!! *bukan hanya soal mau-tidak mau, logika-perasaan, menang-kalah, dll.. Ini soal.. hmm...   Selamat berkarya apa pun rasanya!!! hihihi ;p Depok, tengah pagi 06 June 2013 | 02:27 re-write dari akun kompasiana.dewantinurcahyani.com :)

HIVI - Siapkah Kau 'Tuk Jatuh Cinta Lagi

"Bila kau jatuh cinta, katakanlah, jangan buang sia-sia..."