Lagi, untuk kesekian juta kali aku mengucap maaf
untuk kesalahan yang dulu, belum lama kemarin, beberapa bulan lalu, satu minggu yang lalu, hari ini, dan juga untuk kesalahan esok yang belum direncanakan
tapi sebenarnya, perlukah aku mengatakannya lagi, berulang-ulang
dengan tidak berhenti meminta maaf tetapi aku juga tidak berhenti menyakitimu
“Kamu tidak salah“, setiap kali aku meminta maaf, tapi tiap kali itu pula kamu terluka..
kalau hatiku batu, tentu saja aku akan bilang “Aku memang tidak bersalah, kamu saja terlalu lemah“
aku sebenarnya lelah, katanya salah, maka minta maaf, bersalah lagi, lalu minta maaf lagi
karena bukan berarti aku tidak pernah terluka dalam kisah kita yang belum pernah ada awal dan sudah tentu belum ada akhirnya ini..
kalau aku dan kamu saja tidak ada yang tahu pasti, siapa yang sebenarnya benar-benar bersalah dan siapa yang benar-benar terluka
mengapa mereka di luar sana sudah beraninya menghakimi aku,
bukankah mereka yang harusnya meminta maaf pada kita?
*sekedar penyegaran otak, masihkah ingatan setajam pisau di dapur..? hihihi :)
rewrite dari akun kompasiana.dewantinurcahyani.com
untuk kesalahan yang dulu, belum lama kemarin, beberapa bulan lalu, satu minggu yang lalu, hari ini, dan juga untuk kesalahan esok yang belum direncanakan
tapi sebenarnya, perlukah aku mengatakannya lagi, berulang-ulang
dengan tidak berhenti meminta maaf tetapi aku juga tidak berhenti menyakitimu
“Kamu tidak salah“, setiap kali aku meminta maaf, tapi tiap kali itu pula kamu terluka..
kalau hatiku batu, tentu saja aku akan bilang “Aku memang tidak bersalah, kamu saja terlalu lemah“
aku sebenarnya lelah, katanya salah, maka minta maaf, bersalah lagi, lalu minta maaf lagi
karena bukan berarti aku tidak pernah terluka dalam kisah kita yang belum pernah ada awal dan sudah tentu belum ada akhirnya ini..
kalau aku dan kamu saja tidak ada yang tahu pasti, siapa yang sebenarnya benar-benar bersalah dan siapa yang benar-benar terluka
mengapa mereka di luar sana sudah beraninya menghakimi aku,
bukankah mereka yang harusnya meminta maaf pada kita?
*sekedar penyegaran otak, masihkah ingatan setajam pisau di dapur..? hihihi :)
29 July 2011 | 04:35
rewrite dari akun kompasiana.dewantinurcahyani.com
Comments
Post a Comment